Rabu, 11 Januari 2012
Tentang sejarah dan peradaban yang hilang.
Seharian kemarin aku menghabiskan waktu di Banten Lama,
sebuah wilayah yang dulunya adalah wilayah kesultanan banten (Sultan Maulana
Hasanudin). Kunjunganku ke banten lama sebetulnya karena tengah diminta bantuan
untuk mencari data tentang tanah wakaf Masjid Agung Banten, namun tentu saja
aku juga ingin bernostalgia dengan kesultanan.
Hanya butuh waktu sekitar 30 menit dari rumah menuju
Banten Lama, ini keempat kalinya aku mengunjungi banten lama sejak aku lahir di
Banten. Dan selalu saja seolah ada spirit dan perasaan takjub yang aku rasakan
jika hendak mengunjungi banten lama, seolah bagiku banten lama adalah wilayah
kesultanan yang masih hidup, dengan sultan yang masih berkuasa, para patih dan
kemegahan istana surosowan maupun kaibon. Maka bisa dibayangkan bagaimana
perasaan seorang masyarakat sipil sepertiku jika memasuki wilayah kesultanan.
penuh rasa takjub dan tunduk pada kebesaran Sang Sultan.