3 bunga yang tumbuh dalam
satu tangkai. Awalnya aku pikir ini hanya adenium biasa (murahan-red), karena
dulu aku membelinya dengan harga hanya 10 ribu. Padahal kamu tau, bahwa harga
Adenium yang paling murah sekalipun tidak kurang dari 25ribu. "Aku hanya
ingin memiliki Adenium..." pikirku saat itu. Dan ternyata, setelah lahir
bunga Adenium untuk pertama kalinya, wah, aku tak menyangka kalau bunga yang
dihasilkan akan sangat indah. Dan setelah mencari informasi di berbagi web
tentang adenium ini, maka aku tau bahwa ini adalah jenis dari Adnium Obesum.
28 Oktober 2008
Adeniumania
26 Oktober 2008
Attention...
"Mohon maaf, blogs ini kemaren2 ada gangguan, jadi banyak yang hilang/berubah di tampilannya. Untuk tulisan, saya selalu berusaha menyempatkan menulis setiap hari di waktu2 kosong, jadi seharusnya tiap minggu ada tulisan yang diposting. Tapi karena butuh waktu untuk mengerjakan dan jarangnya mengakses Internet di minggu2 kuliah, jadi sedikit terhambat...
_______Saya juga mu ngucapin makasih tuk semua yang udah menyempatkan diri mampir ke blogs ini, entah apa yang kalian anggap baik dari tulisan yang saya buat. Padahal itu ga lebih dari catatan2 harian yang setiap orang bisa melakukannya. Tapi terlepas dari segalanya, bagiku:
"Menulis itu menyenangkan..."
Perjalanan seru dan baru!!
Liputan di Pulau Burung
Pagi itu aku berencana mengadakan liputan untuk halaman inspirasi bersama Fauzi ke Pulau Dua/Pulau Burung di daerah Kasemen, Banten. Sebenarnya hari ini aku lebih suka menghadiri seminar Internasional di kampus IAIN Serang yang menghadirkan utusan dubes AS, tapi karena liputan adalah tugas, maka tak ada pilihan lain.
Ternyata, apa yang aku harapakan dari kesibukan
menjadi reporter satu per satu mulai terwujud. “Aku berharap dapat
menjelajahi negeri baru dan membuka jaringan jika aku menjadi
wartawan/reporter...” tulisku dulu.
Pagi itu aku berencana mengadakan liputan untuk halaman inspirasi bersama Fauzi ke Pulau Dua/Pulau Burung di daerah Kasemen, Banten. Sebenarnya hari ini aku lebih suka menghadiri seminar Internasional di kampus IAIN Serang yang menghadirkan utusan dubes AS, tapi karena liputan adalah tugas, maka tak ada pilihan lain.
Berangkat jam 9 dari kantor Radar Banten mengendarai
motor Fauzi menuju Pulau Dua, banyak orang menyebutnya juga sebagai “Pulau
Burung”, karena itu adalah pulau yang menjadi tempat singgah burung-burung yang
sedang migrasi dari berbagai daerah seperti Australia. Jarak tempuhnya sekitar
30 km, atau 45 menit perjalanan mengendarai motor dari Serang. Pulau Burung
sendiri masih menjadi kosa kata baru bagi telingaku.
Langganan:
Postingan (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.