Inception dalam “The Interpretation of Dream”
Minggu lalu saya sempat hadir di 21 untuk menyaksikan ‘Inception’..
Sebelumnya saya sempat membaca sinopsis inception di SINDO, terkejut dengan temanya, segera saya mencari waktu untuk menyaksikannya. Dan inilah sedikit hasil kajian ‘inception’ yang saya lakukan berdasarkan hasil bacaan saya, terutama tema-tema tentang mimpi dalam Psikoanalisa.
Gagasan utama Inception adalah bagaimana menanamkan suatu ide atau gagasan ke dalam alam bawah sadar seseorang melalui mimpi, yang kemudian asumsinya adalah semakin dalam mimpi itu dibangun, semakin kuat gagasan itu masuk. Selain memasukkan gagasan ke dalam alam bawah sadar, inception juga diartikan dalam film ini sebagai proses mencuri informasi dari alam bawah sadar melalui mimpi. Namun proses memasuki mimpi seseorang ini hanya bisa dilakukan jika subjek sama-sama dalam kondisi tidur dan berada dalam kontrol alat yang memungkinkan mereka bertemu dalam mimpi.
Kajian:
1. Inception dalam arti menanamkan atau mencuri informasi dari alam bawah sadar seseorang pada kenyataanya memang dapat dilakukan. Tetapi bukan melalui metode mimpi seperti yang digambarkan dalam film, melainkan metode yang dikenal dengan ‘HIPNOSIS’. Melalui metode ini seseorang dapat menanamkan informasi ke dalam alam bawah sadar orang lain, sekaligus juga dapat mencuri informasi yang dibutuhkan.
2. Betul bahwa mimpi adalah proyeksi (cerminan/gambaran) atas subjek yang sedang bermimpi, seperti yang digambarkan dalam film ini di mana mimpi menjadi sebuah dunia yang terwujud atas dasar proyeksi alam bawah sadar subjek.
3. Tetapi dunia mimpi tidak terwujud sekompleks seperti yang digambarkan dalam film, dengan detail kondisi dan informasi yang terbangun. Proses pembentukan mimpi menurut Freud (dalam The Interpretation of Dream) salah satunya adalah ‘Kondensasi’ atau penyingkatan. Yaitu proses di mana informasi yang ada dan kompleks dari alam sadar akan dimunculkan dalam mimpi setelah informasi tersebut mengalami penyingkatan, sehingga yang muncul dalam mimpi hanya beberapa bagian saja.
4. Masih menurut Freud, materi mimpi paling memungkinkan bersumber dari alam sadar. Maka kompleksitas mimpi seperti ditunjukkan inception, tidak mungkin terjadi dengan begitu kompleks. Hal lain yang mungkin adalah materi mimpi bersumber melalui proses imajinasi dalam alam sadar, tetapi ini kemungkinannya kecil. Karena imajinasi saat alam sadar hanya bisa muncul di alam mimpi jika imajinasi itu kuat dan matang.
5. Inception menggambarkan bagaimana beberapa orang yang sama-sama sedang tertidur dapat bertemu di alam mimpi pada waktu dan tempat yang sama, lalu mengobrol dan melakukan sesuatu di alam mimpi tersebut. Dalam kajian psikologi, tidak mengenal pertemuan individu dalam mimpi dan terjadi komunikasi di dalamnya. Sehingga kemudian dapat disadari oleh masing-masing indivu saat mereka terbangun.
6. Pertemuan individu dalam mimpi, hanya dijelaskan dalam kajian Islam tentang pertemuan ruh manusia saat mereka tertidur, itupun hanya mungkin terjadi pertemuan antar ruh dengan manusia yang sudah meninggal. Salah satunya dijelaskan dalam kitab ‘Ruh’ oleh Ibnul Qayyim Al-jauzi. Karena berbicara mimpi dalam tema psikologi tidak lebih dari hanya sekedar kondisi psikis seseorang saat ia tertidur.
7. Ada satu kondisi di mana Dom Cobb (aktor) dalam Inception berhasil masuk ke dalam alam bawah sadarnya yang paling dalam, dan ia mendapati kenangan masa lalunya bersama keluarga yang telah ia tinggalkan. Logika alam bawah sadar adalah semacam ruang berisi milyaran informasi yang terkumpul sejak manusia lahir sampai saat mereka dewasa bahkan meninggal nanti. Dan milyaran informasi ini tidak pernah hilang, melainkan terpendam pada alam bawah sadar. Seperi kenangan masa lalu, pengalaman-pengalaman, atau kecemasan-kecemasan, dapat digali kembali jika individu berhasil masuk ke dalam alam bawah sadar yang paling dalam pada mimpi atau ingatan sadar mereka.
8. Lalu ada kondisi di mana Robert Fischer (lawan main) ketika informasi pada alam bawah sadarnya akan dicuri sekaligus ditanamkan informasi yang baru, terjadi perlawanan di dunia mimpi Fischer. Perlawanan ini dalam inception dikarenakan alam bawah sadar subjek terlatih melalui proses insepsi sebelumnya. Dalam logika mimpi psikoanalis, ini tak berbeda dengan Self Defense Mechanism (mekanisme pertahanan diri) ketika alam bawah sadar tergannggu. Munculnya kereta besar dijalan raya saat aktor dalam misi mencuri informasi, atau penyerangan oleh sekelompok orang/anak buah Fischer kepada orang-orang yang masuk ke alam bawah sadarnya, tidak lebih dari semacam proses defense yang dikenal dengan rasionalisasi dan denial.
9. Lagi, inception menjelaskan bahwa apa yang 'sedang' terjadi di alam mimpi, adalah gambaran dari yang 'sedang' terjadi di alam sadar saat tidur. Ada kondisi di mana Drom Cobb ditenggelamkan ke dalam bak mandi karena ia sulit dibangunkan, saat tubuhnya mulai memasuki air di bak, di alam mimpinya ia mengalami tenggelam karena banjir besar. Penjelasan ini sesuai dengan yang dijelaskan Freud masih dalam buku yang sama 'The Interpretation of Dream', bahwa hubungan alam sadar dan alam bawah sadar dapat terjadi secara fisik ketika kita sedang tertidur. Freud mencontohkan, jika seseorang bermimpi terbang di udara, mungkin ia sedang terjatuh dari tempat tidurnya.
Kelemahan:
Film Inception tidak menjelaskan tentang detail alat yang dapat mempertemukan orang yang sedang tidur dalam satu mimpi. Bagaimana alat itu diciptakan dan bagaimana komponen pembentuknya.
Selebihnya, INCEPTION menyuguhkan tontonan yang menakjubkan tentang mimpi manusia. Inception mampu mendeskripsikan dengan jelas kondisi manusia yang bisa memasuki mimpi orang lain, dan keadaan di mana seseorang mampu mencapai mimpi hingga tingkat empat. (Aku ingat betul, sekali waktu aku pernah bermimpi hingga tiga tingkat. Dalam mimpi aku bermimpi dan bermimpi. Ini terjadi saat masih SMA, tetapi saat itu proses ini dibarengi dengan kondisi eureup2 =O).
Tema Inception sangat menarik! Terlepas dari ketakjuban pada visualisasi dan efek yang dihadirkan, inception hanya mengajak kita untuk berpikir ulang tentang “Apakah yang kita alami saat ini benar-benar realitas sesungguhnya, atau kita hanya berada di alam mimpi..??”
“It’s not real!! We’re dreaming..!!”
Auguts 12, 2010
0 comments:
Posting Komentar