19 Juni 2011

Bangsatisme (II)

(Aku tidak pernah merasa sangat terjatuh dan terpuruk seperti ini.!!)
.
Usai kehilangan laptop, aku tidak menceritakan pada banyak orang tentang kejadiannya, hanya teman kosan dan dua orang orang teman lain.. Sejurnya aku tidak merasa sangat frustrasi usai kehilangan, ya karena memang laptop itu sudah hilang dan tidak mungkin ditemukan kembali, juga karena data yang hilang masih ada backup-nya di flashdisk (data lama), dan tentu karena tahun lalu aku pernah merasakan kehilangan laptop juga.
.
Tapi kemudian, tiba-tiba sesuatu terjadi dengan sangat frontal dan mengubah segalanya! Flashdiskku hilang..!! Astagfirullahaladzim… Pelajaran apa yang sedang Engkau tunjukkan padaku Tuhan... (?)
***
Pada hari dimana aku kehilangan laptop, malamnya aku ada kumpul di aula IMM untuk sharing dan memberikan arahan kepada kawan-kawan peserta School of Writer (SOW) IMM tentang kepenulisan. Saat itu flashdisk masih ada, aku hanya perlu untuk memindahkan data tulisan peserta SOW ke laptop Amel (koord. SOW). Usai kumpul aku kembali ke kosan, seorang kawan di Bandung menghubungiku dan menanyakan, “Aa hilang laptopnya?” Aku tersentak mendapat sms itu, segera aku telpon dan menanyakan dari mana ia tahu. Rupanya salah seorang kawanku membuat comment di FB menulis tentang laptopku yang hilang. Tanpa pikir panjang, dengan kaki yang masih pincang berjalan, aku berlari menuju warnet, dan segera aku hapus komentar itu. Ya, tentu saja karena komentar itu bisa dibaca orang rumah, sementara aku belum mengabari mereka.
.
Usai itu aku ke warkop untuk makan mie, dan pukul 12 malam di kosan, aku sudah bersiap untuk kembali melanjutkan menulis dari data lama yang ada di flashdsik. Belum sempat aku menyalakan laptop yang aku pinjam dari kawan dikosan, aku kaget karena flashdisk tidak ada di celana ataupun lemari!! O My God…!!! Hingga jam 1 malam aku mencari flashdisk itu, belum juga ditemukan. Sementara seisi kosan sudah aku acak-acak. (Dalam kondisi panik, seharusnya aku bisa membangun asumsi untuk menurunkan tensi stress, tapi kali ini tidak bisa, karena flashdisk itu terlalu penting!) Sampai jam setengah 2 aku hanya bisa duduk menekuk lutut dan bersandar di dinding kosan. Aku putuskan untuk menginap dikosan teman malam itu. Di kosan kawanku masih sangat ramai, belum ada yang tidur walaupun sudah jam 2 malam. Dengan sedikit gurauan dan segelas mocacinno aku coba menunda perasaan stress yang aku alami karena flashdisk yang hilang.
.
Esok paginya aku kembali ke kosan, dan dibantu teman sekosan aku kembali mencari flashdisk, tapi tidak juga ditemukan, kemudian aku cari di warnet, aula IMM, dan warkop, tetap tidak ada…!! Malam harinya, kembali aku cari… Dan tetap saja tidak ada!
.
Ya Allah… Aku menghabiskan waktu tiap malam untuk menuliskan catatan harian sejak 2009, dan novel yang aku buat sejak 2007… Lalu semua data itu hilang begitu saja saat aku masih bersemangat untuk menyelesaikannya..!! Astagfirullahaladzim…. Pelajaran apa yang sedang Engkau tunjukkan padaku Tuhan.(?)
.
Sejak kehilangan flashdisk, kondisi emosiku mulai tidak stabil! Aku hanya menghabiskan hari-hari di kosan kawanku yang juga psikologi, (3 tahun sebelumnya aku tinggal satu kos dengan mereka, maka setidaknya aku pikir mereka punya lebih banyak telinga untuk mendengar, dan logika untuk berdiskusi tentang banyak hal yang ingin aku ceritakan, mereka juga teman begadang yang solid). Sungguh tidak banyak yang bisa aku lakukan sejak kehilangan backup data terakhir (flashdisk). Emosi menjadi sangat labil… Menjadi mudah tegang dan tempramen! Dan perlahan mulai mudah panik pada beberapa kondisi! Seharusnyaminggu ini adalah jadwal bimbingan, tapi tentu untuk bimbingan aku harus mengetik ulang skripsi 46 halaman itu, (sampai BAB II).
.
Seolah badai ganas menghempas keras saat aku masih bersemangat berlayar mencapai tanah harapan!! Aku yang masih berjuang menyelesaikan banyak cita-cita, tiba-tiba diuji! Dibanting dan dilemparkan pada batu keras yang membuatku menjadi sangat rapuh untuk bangkit kembali.!! Aku membayangkan bagaimana aku menghabiskan tiap malam untuk menulis… Bahkan hingga subuh… Lalu pagi… siang… dan kembali malam… Aku hanya menulis! Skripsi, catatan harian, novel, dan karya tulis… Namun apa yang aku dapatkan hari ini? Tidak ada yang tersisa…
.
Percayalah bahwa saat bangun tidur yang aku lakukan adalah menuliskan mimpi yang terjadi semalam dan menginterpretasikannya secara psikologi, (aku sebut itu catatan mimpi), dan aku memulainya sejak Mei 2009… Lalu saat sebelum tidur aku selalu menulliskan apa saja yang baru aku alami… Siapa yang sedang aku pikirkan… dan apa harapan selanjutnya... Aku memiliki 3 catatan harian yang berbeda. Dan mulailah melanjutkan gagasan Unconscious Movement (judul novel!)
.
Lalu, bagaimana mungkin aku menuliskan kembali catatan-catatan harian yang sudah hilang! Bagaimana mungkin aku mengingat apa yang sudah lama terjadi dan menuliskannya berdasarkan emosi saat itu! Ya, karena semua momentum itu juga hilang! Aku pernah menulis dalam catatan harian, “Kelak akan aku tunjukkan catatan harian ini padamu… Kalaupun tidak, maka tentu cucuku ingin sekali membaca kisah kakeknya dulu…” Tapi, itu kemudian hanya menjadi sampah masa lalu! Tak ada yang bisa aku tunjukkan… Kecuali apa yang aku catatan saat ini dan selanjutnya.
*Rasa payah dan terpuruk itu aku ungkapkan dalam catatan, “Sembunyi Sampai Mati!”
.
Kini,
Aku rasakan waktu berputar sangat lama… Aku mencoba mengingat bagaimana aku menerima musibah ini secara beruntun sejak bulan lalu… Dimulai dari tabrakan motor yang terjadi di Serang, lalu minggu depannya aku terjatuh dari motor dan mengharuskan istirahat selama seminggu dirumah karena lukanya cukup parah, kehilangan casan laptop saat pulang ke rumah, beberapa barang pribadi rusak; Hp, motor, jeans..! Lalu ditilang polisi saat pulang hanya karena tak menyalakan lampu! Dan terakhir, laptop hilang..! Juga flashdisk… (backup data terakhir) justru ikut hilang…!! Astagfirullah…. Aku memohon maaf pada siapapun yang tersakiti atau aku pernah berbuat salah…
Aku berharap bisa kembali memulai segalanya dari awal…
.
Dan ya sudahlah!, Aku sudah memulainya! Aku siap…!!
Mari kita mulai semuanya dari awal…
Tak ada air mata untuk kepenatan dan kegagalan!
Hanya semangat dan batu loncatan untuk menjadi paripurna!
Karena memang Tuhan selalu punya cara untuk menyayangi hambanya!
*Aku teringat pesan Ali bin Abi Thalib, “Bersyukurlah atas musibah yang terjadi, karena bisa jadi ada yang lebih merasa kehilangan dari sekedar yang kau alami saat ini…” Ya, Alhamdulillah… Aku bisa belajar banyak dari musibah ini…Aku pun teringat lirik Cold play, “I Promise that I Learn from My Mistakes…!!”
.
Selamat berulang tahun diriku! =)
Selamat menemukan diri yang baru dan lebih tangguh!
.
-14 Juni 2011-
.

5 comments:

ippa mengatakan...

hahaha..sungguh merasa bersalah saya bikin komen tuh..

selamat ulangtahun...
*rasa2 saya belum ngucapin di wall fb nya..disini aja ah..haha

ippa mengatakan...

hahaha..sungguh merasa bersalah saya bikin komen tuh..

selamat ulangtahun...
*rasa2 saya belum ngucapin di wall fb nya..disini aja ah..haha

Ahmad Ragen mengatakan...

Hm, adek jelek!
"Nimpain tangga ke orang yang dah jatoh", begitu pepatah mangece..! :o

Sukanitha mengatakan...

Masya Allah...

Sebegitu kuatnya kk hingga Allah yakin untuk memberikan Ujian yang tidak mungkin diberikan oleh orang biasa...

Berarti kk LUAR BIASA

Selamat Ulang Tahun #eh

Selamat Wisuda...

Ahmad Ragen mengatakan...

Makasih Yunita.. :)
Selamat menunggu wisuda juga. :D

Diberdayakan oleh Blogger.