1 Agustus 2012
Aku baru saja terbangun, kaget bukan
kepalang melihat suasana sudah terang. Buru-buru aku buka tirai jendela, dan ya
benar saja matahari sudah terlihat muncul di ujung lautan. Segera saja aku wudhu
dan shalat subuh. Shalat di atas kapal membuatku tak bisa tegap berdiri,
sesekali bergoyang ke kanan dan sesekali ke kiri. Hehe
Tak ingin ketinggalan sunrise, aku
berlari keluar kapal dengan menjinjing kamera. O, sunrise itu begitu indah.. Sungguh
sangat indah, seolah tangan cahayanya sengaja menjulur dari kaca jendela
membangunkanku dari tidur. Dari dek kapal aku abadikan saat-saat
matahari itu baru saja lahir, masih segar dan lugu, seperti malu-malu ingin
menampakkan diri. Sementara aku melihat jam saat itu masih pukul 06.15 am.
Sejauh mata memandang, benda terdekat
yang aku lihat ya hanya matahari yang baru bangkit itu. Tak ada gunung, kapal
laut, apalagi ikan. Di kiri dan kanan hanya lautan luas yang aku lihat. Dan bersama
kapal yang sesekali berloncatan, aku bisa melihat jelas buih air laut yang
terbentuk karena diterjang kapal. Sementara ketinggian ombak saat itu mungkin
hanya sekitar 50 cm atau setengah meter. Aku membayangkan jika sesuai terjadi
dengan kapal ini, hm entahlah.. Karena hanya ada kapal ini sendiri di tengah
lautan.
Oya, saat itu sinyal HP dari semua
operator sudah benar-benar hilang, termasuk 3G dan jaringan internet. Terakhir
kami dapati sinyal HP tadi malam sekitar 2 km dari pelabuhan, setelah itu mati.
Jadi tak ada yang bisa dihubungi, selain berbicara dengan diantara 400 orang
yang ada di kapal ini.
Puas bercengkrama dengan sunrise dan
lautan, aku kembali ke kamar dan mulai menyusun beberapa rencana hari ini. Oya,
aku baru sadar kalau semalam aku tak sempat sahur karena ketiduran. Ya tak
apalah, semoga tahan.
-Kamar tidur-
Di kapal aku menempati kamar kelas 1,
ada dua kasur, lemari, meja dan kamar mandi. Disediakan juga buah-buahan dan
beberapa botol aqua. Konon harga kamar kelas 1 ini sekitar 500 ribu (aku tak
tahu pasti, karena semua akomodasi dan transportasi dihandle oleh Pelni yang
mengundang). he
Petualangan hari ini aku mulai dengan
menyusuri dek 3 kapal, yaitu tempat penumpang kelas ekonomi. Di dek kelas
ekonomi itu aku melihat pululuhan orang beristirahat diatas ranjang ukuran 1x2
meter, berhimpitan antara satu dan lainnya.
Seorang ABK membimbing aku menyusuri beberapa
bagian ruangan dek kapal, saat itu aku bersama kawan dari Trans TV. Aku mencari
tahu tiap sudut kapal seperti dapur, kamar mandi, dan beberapa fasilitas yang
ada di kapal. Ternyata di kapal laut ini aku bisa dapati mini taeter, 3 toko,
mini bar dengan live music, masjid dan poliklinik. Semuanya aku tulis dalam satu
berita ini.
Puas menyusuri bagian-bagian kapal aku
kembali ke kamar. Di sana sudah ada kawanku dari ANTV dan SCTV dan dua orang
humas Pelni. Aku melihat beberapa kawanku berjalan sempoyongan, selain karena
guncangan kapal, juga karena mereka mengaku mulai pusing. Dan ya, kepalaku juga
mulai tak karuan merasa pusing.. Dan rasa mual makin menjadi-jadi, karena 9 jam
sudah kami berada di lautan.
“Bro, gw ga kuat, tadi jackpot (muntah)
dua kali. Gw batalin puasa,” ujar kawanku dari Antv pada kami yang duduk-duduk
di lorong kamar.
-Dek 5 KM Binaiya-
1 comments:
he.he.he sama mas bro pengalaman dulu naik kapal 2008 perjalan sby-bpp selama 2hari.
Posting Komentar