10 Juli 2007

"Dalam Lelap Yang Tak Lagi Gelap"

-03.10 a.m.

Pagi ini masih ramai oleh diskusi nyamuk yang bergerilya mencari darah.. Bagi mereka, mencari darah adalah tugas utama dan mulia, karena menyangkut kelangsungan hidup... Tapi tahukah, bahwa mencari darah juga menjadi tugas utama dan mulia bagi golongan lain?? Merekalah para keparat Zionis, nyamuk got yang haus darah!!!

Malam ini semuanya tampak terlelap, hanya ada Aku dan Rocky. Rocky sang office assistant yang setia menemaniku ketika jari-jemariku bermain-main di atas toots keyboard komputer. Rocky menatapku heran, menyelidik lalu menertawakanku, “Kau adalah manusia yang tidak bisa berlaku adil pada waktu-waktu yang kau miliki, pada waktu seharusnya kamu tidur, kau malah bertatapan-serius dengan monitor komputermu,, kapan kau akan mulai menghargai waktu!!!”. Ku jawab bahwa, “Tidur adalah cara membunuh waktu yang kurang bijak, cukup seperlunya saja...”. Walau aku akui bahwa pada satu malam yang aku terjaga sampai subuh, jerawat bertambah satu di pipiku,, biarlah toh itu juga pertanda ada wanita yang sedang jatuh cinta kepadaku.”

Masih banyak sebenarnya tugas yang harus segera diselesaikan, tugas kuliah, tugas menulis karya ilmiah, tugas kelas menulis, tugas membaca buku dan tugas lainnya yang itu bisa dibahas dan dikerjakan belakangan. Merasa banyak tugas bagi setiap orang itu biasa, biasa merasa terbebani dengan banyaknya tugas tapi tidak satu pun yang mulai dikerjakan, biasa merasa diri yang paling sibuk dengan banyaknya tugas padahal hampir lupa apa saja tugasnya sampai saat ini.

Tapi tugas yang aku milliki sekarang memang benar adanya, hanya sepertinya menulis seperti ini juga adalah tugas bagiku untuk melatih keterampilan otak kanan.

Ketika malam semakin pekat, maka pertanda mentari akan segera terbit, begitu pepatah mengatakan. Semoga mentari pagi ini terbit dengan senyum lebar yang mengabarkan, “Hari ini adalah hari terbaikmu!!”.

Musik yang mulai tak jelas terdengar, tinggal sayup-sayup yang tenggelam bersama waktu yang berjalan adalah mata yang terkatup sedikit demi sedikit. Putaran kipas angin mengajakku menginjak ruang suram bernama mimpi.[]

22 mei 2007

[Di bawah langit kosan Pak Syarif].

0 comments:

Diberdayakan oleh Blogger.