02 Agustus 2008

“Berburu Ilmu dan Pengalaman”

Pelatihan Jurnalistik Radar Junior 2008


Rabu, 30 Juli 2008-
Malam ini, seperti malam-malam sebelumnya, aku ingin menuliskan segalanya. Sekalipun cukup mengantuk tapi ini cukup menarik untuk ditulis. Hari ini adalah hari terakhirku mengikuti Pelatihan Jurnalistik Radar Junior 2008 yang diadakan koran Harian Radar Banten khusus bagi mahasiswa. Pelatihan yang diikuti 47 peserta dari beberapa kampus di Banten ini berlangsung cukup meriah, bahkan ada juga peserta dari UGM, IPB dan tentunya dari UIN Jakarta.

Sebenerrnya ngga niat-niat amat ngikutin pelatihan ini, infonya berawal dari teteh yang jadi panitia Pelatihan Jurnalistik ini, dia dah lama di Radar Banten jadi wartawan mingguan Radar Junior. Dengan biaya pelatihan yang ngga murah juga, teteh bilang pelatihan ini bagus dan banyak hadiahnya, salah satunya karena acara ini punya banyak sponsor. Ya... ahirnya dari informasi tadi, nyokap bilang, “ikut aja iq, sayang tu ilmu, biar Ibu bayarin...”. Hehe.. Ya hayu atuh! Pasti mau ikut beginian mah, apalagi lagi libur yang ga da kegiatan.


Tapi beberapa hari sebelum daftar, aku jadi bingung, karena minggu depann ada Reuni Kelas Menulis Rumah Dunia di Anyer. Penulis dari angkatan 1 kayak Mas Ibnu yang baru pulang dari Belanda, sampe peserta kelas menulis angkatan terakhir (kalo ngga salah angkatan 12) itu ngumpul semua. Mas Firman (presiden Rumah Dunia) bilang, “Kita Perang Karya di sana.” Wahh... Pasti seru ngumpul bareng penulis-penulis muda. Ya walaupun nantinya aku malu karena belum juga nerbitin buku. hehe.. Proses lah..

Yang membingungkan, acara pelatihan jurnalistik dan reuni kelas menulis ini sama-sama bayar dan waktunya sama 2 hari, tapi reuni lebih tertarik untuk diikuti sebenernya, apalagi waktu tahu kalau pelatihan jurnalistik beberapa pembicaranya orang yang dah aku kenal. Tapi akhirnya, nyokap bilang ikut aja yang jurnalistik, reuni masih lama (seminggu lagi),, nanti dipikirin lagi itu mah. Hehe. Dan ahirnya jadi deh ngikut Pelatihan Jurnalistik Radar Junior 2008 dari hari Selasa (29 Juli) kemaren.

Hari pertama (Selasa, 29 Juli ’08)
Pagi-pagi banget jam 07.30, ngga seperti biasanya aku dah mandi, makan, terus buru-buru ke Radar Banten tuk segera daftar jadi peserta Pelatihan Jurnalistik Mahasiswa 2008. Jam 08.00 aku dah stay tunned di kantor Radar Banten, cari panitia di aula tempat pelatihan dan mendaftar. Sebenernya pendaftaran udah ditutup dari tanggal 27 kemaren, tapi katanya sampe hari-H masih bisa daftar. (Belakangan aku tau yang daftar hari-H ada 7 orang selain aku).

Acara hari pertama dimulai pukul 09.30. Setelah pembukaan dan basa-basi panitia, materi pertama diisi oleh Pak Widodo (Pemred Radar Banten) tentang “Koran sebagai Media Jurnalistik”. Di materi ini beliau ngejelasin pentingnya koran sebagai media bagi masyarakat, dan tentang profesi sebagai wartawan serta segala yang terkait dengannya. Materi kedua diisi oleh Pak Abdul Malik (Penanggung jawab Radar Banten edisi Minggu) tentang “Pers Kampus”. Kali ini semangat peserta cukup terbakar untuk menghadirkan sebuah media jurnalistik di kampus masing-masing atau seengganya ikut terlibat dengan aktfitas ke-jurnalistik-an di kampus.

Setelah materi itu, peserta diajak panitia berjalan-jalan ke percetakan koran Radar Banten untuk tahu gimana proses percetakan koran, dan berkunjung juga ke meja redaksi mencari tau tentang proses berita itu ditulis dan diedit.

Setelah istirahat siang, materi selanjutnya diisi oleh Wan Anwar (Redaktur majalah Horison) tentang Bahasa Jurnalistik. Wah... aku termotivasi waktu ikut materi ini, kata-kata yang aku suka dari belaiu, “Saya diterbangkan dari Aceh hingga Papua dan beberapa negara tetangga adalah oleh kata-kata!!”. Wow,, keren!! aku pengen juga.. Lalu materi selanjutnya dari Bang Ukon (Fotografer Indo Pos) tentang fotografi dan tekniknya. Ini ngajarin tentang foto yang baik dan sebagainya.

Kesan hari pertama: “Sebenernya pelatihan hari pertama biasa aja, ngga ada yang begitu berkesan. Ya... materi jurnalistik masih itu-itu aja dari dulu juga, (SMP aku pernah ikut pelatihan jurnalistik juga selama 3 hari), pemateri kayak Wan Anwar dan Pak Malik dah aku kenal di Rumah Dunia. Tapi emang cukup termotivasi untuk makin giat menulis dan menjadi jurnalis. Alhamdulillah aku tetap merasa bersyukur bisa dapat ilmu baru jurnalistik.

Oya, selama break acara, banyak doorprize yang dibagikan panitia, kebanyakan berupa voucher belanja ma voucher potongan harga buku di TISERA. Tapi malang... Hari pertama aku ngga dapet hadiah apa-apa. Padahal lumayan voucher belanjanya nyampe 50 ribu. :(

Oya untuk hari kedua besok semua perserta dikasih tugas untuk buat berita, puisi, resensi, essai dan tulisan lain untuk dimuat di Radar Junior edisi minggu (bagi yang layak dimuat).

Hari kedua  (Rabu, 30 Juli 08)
Pelatihan hari ini dimulai jam 09.00. yang mengisi materi pertama adalah Toto ST Radik (Sastrawan dan PemRed tabloid KAIBON), Mas Toto pernah jadi guruku di Rumah Dunia. Beliau ngejelasin tentang menulis artikel dan mempublikasikannya di media. Berkat materi ini, lagi-lagi aku makin termotivasi untuk rajin menulis. Mas Toto mengajarkan kita untuk “menulis tanpa berpikir”. Hm, bingung kan?? Engga juga. Hehe Dan itu menarik!

Materi kedua dari Pak Fauzi (Pemred Banten Raya Pos). Beliau mengisi materi tentang “Gaya Bahasa Anak Muda dalam Media”, inti dari materi ini bahwa ada bahasa-bahasa gaya anak muda yang diperlukan oleh media sebagai pemberitaan yang lebih bisa diterima oleh anak muda atau remaja.

Terakhir adalah materi dari Bang Irvan (Koordinator Pracetak Radar Banten) tentang layout dan perwajahan. Wah.. ini menarik nih, kita jadi tau gimana proses layout dan editing yang rumit untuk sebuah koran setiap harinya. Secara umum, pelaksanaan pelatihan jurnalistik hari kedua lebih baik dari hari pertama.

Nah, setelah materi terahir dari Bang Irvan tadi, ada yang sangat ditunggu-tunggu oleh peserta di akhir acara pelatihan ini. Ya, kita semua nunggu untuk pengumuman 10 peserta terbaik Pelatihan Jurnalistik Radar Junior 2008. Karena 10 peserta terbaik dalam pelatihan ini akan diberi kesempatan untuk magang di Radar Junior. Wow! (Radar Junior tu salah satu bagian dari koran Radar Banten). Aku sendiri awalnya ngga terlalu berminat bisa magang di Radar Junior, secara kakak dah lebih dulu masuk, dan aku tinggal di Ciputat. Tapi ternyata ini aku artikan sebagai peluang untuk jadi tempat dimana aku bisa ngembangin hobi nulis.  Dan karena itu, aku optimis bisa masuk 10 peserta terbaik yang bakal magang. Aku juga udah buat ‘gambaran mental’ kalo aku masuk ke 10 terbaik. he..

Dan ahirnya waktu pengumuan 10 peserta terbaik itu, nama pertama yang disebut adalah Muhammad Iqbal. Alhamdulillah... aku bersyukur... Panitia bilang aku kepilih salah satunya karena aku aktif selama pelatihan. Bersama 9 peserta terbaik lainnya, setelah pelatihan itu ditutup, kita langsung breafing sebentar untuk beberapa informasi bagi “reporter” baru yang bakal magang di Radar Junior. Salah satunya adalah tugas untuk mulai mencari berita dan dikumpul hari Sabtu ini (3 hari lagi).

Pulang ke rumah, aku ngerasa seneng banget bisa magang di Radar Junior. Selain dikasih kesempatan untuk magang, aku juga pulang dengan bawa sertfikat, buku sebagai 10 terbaik, mouse+pad doorprize, dan voucher belanja yang baru dikasih minggu depan. Satu lagi, setelah acara ini aku punya banyak kenalan baru. Alhamdulillah... Aku sangat bersyukur.

Aku bakal berusaha sebaik mungkin untuk menjadi “wartawan” (Radar Junior). Semoga aku bisa sungguh-sungguh ngejalaninnya, karena ini bersifat “kompetisi” dengan yang lainnya (dalam mencari berita), maka yang lemah akan tergusur.

Salam jurnalis muda

0 comments:

Diberdayakan oleh Blogger.