Pelatihan
Jurnalistik Radar Junior 2008
Rabu, 30 Juli 2008-
Malam ini,
seperti malam-malam sebelumnya, aku ingin menuliskan segalanya. Sekalipun cukup
mengantuk tapi ini cukup menarik untuk ditulis. Hari ini adalah hari terakhirku
mengikuti Pelatihan Jurnalistik Radar Junior 2008 yang diadakan koran Harian
Radar Banten khusus bagi mahasiswa. Pelatihan yang diikuti 47 peserta dari
beberapa kampus di Banten ini berlangsung cukup meriah, bahkan ada juga peserta
dari UGM, IPB dan tentunya dari UIN Jakarta.
Sebenerrnya ngga
niat-niat amat ngikutin pelatihan ini, infonya berawal dari teteh yang jadi
panitia Pelatihan Jurnalistik ini, dia dah lama di Radar Banten jadi wartawan
mingguan Radar Junior. Dengan biaya pelatihan yang ngga murah juga, teteh
bilang pelatihan ini bagus dan banyak hadiahnya, salah satunya karena acara ini
punya banyak sponsor. Ya... ahirnya dari informasi tadi, nyokap bilang, “ikut
aja iq, sayang tu ilmu, biar Ibu bayarin...”. Hehe.. Ya hayu atuh! Pasti mau
ikut beginian mah, apalagi lagi libur yang ga da kegiatan.
Tapi
beberapa hari sebelum daftar, aku jadi bingung, karena minggu depann ada Reuni
Kelas Menulis Rumah Dunia di Anyer. Penulis dari angkatan 1 kayak Mas Ibnu yang
baru pulang dari Belanda, sampe peserta kelas menulis angkatan terakhir (kalo ngga
salah angkatan 12) itu ngumpul semua. Mas Firman (presiden Rumah Dunia) bilang,
“Kita Perang Karya di sana.” Wahh... Pasti seru ngumpul bareng penulis-penulis
muda. Ya walaupun nantinya aku malu karena belum juga nerbitin buku. hehe..
Proses lah..
Yang membingungkan,
acara pelatihan jurnalistik dan reuni kelas menulis ini sama-sama bayar dan
waktunya sama 2 hari, tapi reuni lebih tertarik untuk diikuti sebenernya, apalagi
waktu tahu kalau pelatihan jurnalistik beberapa pembicaranya orang yang dah aku
kenal. Tapi akhirnya, nyokap bilang ikut aja yang jurnalistik, reuni masih lama
(seminggu lagi),, nanti dipikirin lagi itu mah. Hehe. Dan ahirnya jadi deh ngikut
Pelatihan Jurnalistik Radar Junior 2008 dari hari Selasa (29 Juli) kemaren.
Hari pertama
(Selasa, 29 Juli ’08)
Pagi-pagi
banget jam 07.30, ngga seperti biasanya aku dah mandi, makan, terus buru-buru
ke Radar Banten tuk segera daftar jadi peserta Pelatihan Jurnalistik Mahasiswa
2008. Jam 08.00 aku dah stay tunned di kantor Radar Banten, cari panitia
di aula tempat pelatihan dan mendaftar. Sebenernya pendaftaran udah ditutup
dari tanggal 27 kemaren, tapi katanya sampe hari-H masih bisa daftar. (Belakangan
aku tau yang daftar hari-H ada 7 orang selain aku).
Acara hari
pertama dimulai pukul 09.30. Setelah pembukaan dan basa-basi panitia, materi
pertama diisi oleh Pak Widodo (Pemred Radar Banten) tentang “Koran
sebagai Media Jurnalistik”. Di materi ini beliau ngejelasin pentingnya koran
sebagai media bagi masyarakat, dan tentang profesi sebagai wartawan serta
segala yang terkait dengannya. Materi kedua diisi oleh Pak Abdul Malik
(Penanggung jawab Radar Banten edisi Minggu) tentang “Pers Kampus”. Kali
ini semangat peserta cukup terbakar untuk menghadirkan sebuah media jurnalistik
di kampus masing-masing atau seengganya ikut terlibat dengan aktfitas
ke-jurnalistik-an di kampus.
Setelah
materi itu, peserta diajak panitia berjalan-jalan ke percetakan koran Radar
Banten untuk tahu gimana proses percetakan koran, dan berkunjung juga ke
meja redaksi mencari tau tentang proses berita itu ditulis dan diedit.
Setelah
istirahat siang, materi selanjutnya diisi oleh Wan Anwar (Redaktur majalah Horison)
tentang Bahasa Jurnalistik. Wah... aku termotivasi waktu ikut materi ini,
kata-kata yang aku suka dari belaiu, “Saya diterbangkan dari Aceh hingga Papua
dan beberapa negara tetangga adalah oleh kata-kata!!”. Wow,, keren!! aku pengen
juga.. Lalu materi selanjutnya dari Bang Ukon (Fotografer Indo Pos)
tentang fotografi dan tekniknya. Ini ngajarin tentang foto yang baik dan
sebagainya.
Kesan hari
pertama: “Sebenernya pelatihan hari pertama biasa aja, ngga ada yang begitu
berkesan. Ya... materi jurnalistik masih itu-itu aja dari dulu juga, (SMP aku
pernah ikut pelatihan jurnalistik juga selama 3 hari), pemateri kayak Wan Anwar
dan Pak Malik dah aku kenal di Rumah Dunia. Tapi emang cukup termotivasi untuk
makin giat menulis dan menjadi jurnalis. Alhamdulillah aku tetap merasa
bersyukur bisa dapat ilmu baru jurnalistik.
Oya, selama break
acara, banyak doorprize yang dibagikan panitia, kebanyakan berupa voucher
belanja ma voucher potongan harga buku di TISERA. Tapi malang... Hari pertama aku
ngga dapet hadiah apa-apa. Padahal lumayan voucher belanjanya nyampe 50 ribu. :(
Oya untuk
hari kedua besok semua perserta dikasih tugas untuk buat berita, puisi,
resensi, essai dan tulisan lain untuk dimuat di Radar Junior edisi minggu (bagi
yang layak dimuat).
Hari
kedua (Rabu, 30 Juli 08)
Pelatihan
hari ini dimulai jam 09.00. yang mengisi materi pertama adalah Toto ST Radik
(Sastrawan dan PemRed tabloid KAIBON), Mas Toto pernah jadi guruku di
Rumah Dunia. Beliau ngejelasin tentang menulis artikel dan mempublikasikannya
di media. Berkat materi ini, lagi-lagi aku makin termotivasi untuk rajin menulis.
Mas Toto mengajarkan kita untuk “menulis tanpa berpikir”. Hm, bingung kan??
Engga juga. Hehe Dan itu menarik!
Materi kedua
dari Pak Fauzi (Pemred Banten Raya Pos). Beliau mengisi materi tentang
“Gaya Bahasa Anak Muda dalam Media”, inti dari materi ini bahwa ada
bahasa-bahasa gaya anak muda yang diperlukan oleh media sebagai pemberitaan
yang lebih bisa diterima oleh anak muda atau remaja.
Terakhir
adalah materi dari Bang Irvan (Koordinator Pracetak Radar Banten)
tentang layout dan perwajahan. Wah.. ini menarik nih, kita jadi tau gimana
proses layout dan editing yang rumit untuk sebuah koran setiap harinya. Secara
umum, pelaksanaan pelatihan jurnalistik hari kedua lebih baik dari hari
pertama.
Nah, setelah
materi terahir dari Bang Irvan tadi, ada yang sangat ditunggu-tunggu oleh
peserta di akhir acara pelatihan ini. Ya, kita semua nunggu untuk pengumuman 10
peserta terbaik Pelatihan Jurnalistik Radar Junior 2008. Karena 10 peserta
terbaik dalam pelatihan ini akan diberi kesempatan untuk magang di Radar
Junior. Wow! (Radar Junior tu salah satu bagian dari koran Radar Banten).
Aku sendiri awalnya ngga terlalu berminat bisa magang di Radar Junior, secara
kakak dah lebih dulu masuk, dan aku tinggal di Ciputat. Tapi ternyata ini aku
artikan sebagai peluang untuk jadi tempat dimana aku bisa ngembangin hobi
nulis. Dan karena itu, aku optimis bisa
masuk 10 peserta terbaik yang bakal magang. Aku juga udah buat ‘gambaran mental’
kalo aku masuk ke 10 terbaik. he..
Dan ahirnya waktu pengumuan
10 peserta terbaik itu, nama pertama yang disebut adalah Muhammad Iqbal.
Alhamdulillah... aku bersyukur... Panitia
bilang aku kepilih salah satunya karena aku aktif selama pelatihan. Bersama 9
peserta terbaik lainnya, setelah pelatihan itu ditutup, kita langsung breafing
sebentar untuk beberapa informasi bagi “reporter” baru yang bakal magang di
Radar Junior. Salah satunya adalah tugas untuk mulai mencari berita dan
dikumpul hari Sabtu ini (3 hari lagi).
Pulang ke
rumah, aku ngerasa seneng banget bisa magang di Radar Junior. Selain dikasih
kesempatan untuk magang, aku juga pulang dengan bawa sertfikat, buku sebagai 10
terbaik, mouse+pad doorprize, dan voucher belanja yang baru dikasih minggu
depan. Satu lagi, setelah acara ini aku punya banyak kenalan baru.
Alhamdulillah... Aku sangat bersyukur.
Aku bakal
berusaha sebaik mungkin untuk menjadi “wartawan” (Radar Junior). Semoga aku
bisa sungguh-sungguh ngejalaninnya, karena ini bersifat “kompetisi” dengan yang
lainnya (dalam mencari berita), maka yang lemah akan tergusur.
Salam jurnalis muda
0 comments:
Posting Komentar