19 Juni 2011

“Sembunyi Untuk Hidup Kembali”

.

: Ahmad Ragen

.

Tuangkan anggur suka cita pada cawan-cawan kegelisahan,

Penuhi piala-piala kepenatan dengan cerita indah kebahagiaan,

Dan hidangkan buah keceriaan di atas meja kesedihan,

Karena diri yang terpuruk telah bangkit membusungkan hati!

.

Maka dendangkanlah lagu kebahagiaan pada jiwa-jiwa yang rindu kasih sayang,

Berikan tongkat kekuatan pada hati yang papa untuk berdiri,

Dan angkatlah derajat para budak yang berhati raja

Karena hari ini adalah hari kemenangan para pemimpi yang sedang diuji!

.

Bawakan jubah kemenangan kepada para pejuang yang tersesat,

Kenakan pada mereka tombak semangat dan tameng keyakinan,

Dan kobarkan longlongan panjang perjuangan agar mereka tangguh saat berperang,

Karena sungguh kemenangan telah mereka dapatkan sebelum mereka berjuang!

.

Lalu obati hati para pujangga yang terluka dan mengurung diri,

Kabarkan kepada mereka tentang arti cinta dan pengorbanan,

Lalu biarkan malaikat hati bersemayam membanggakan diri

Karena sungguh cinta yang mati telah bersemi meyakinkan diri!

.

Maka Hai..!! Lihatlah siapa yang baru bangkit dari keterpurukan!

Seorang budak yang nalurinya mati… Pejuang yang tersesat…

Dan pujangga yang hatinya remuk tertusuk karakter yang agung!

.

Saat sembunyi menjadi waktu tertunda untuk hidup kembali;

KarenaTuhan selalu punya cara untuk menyayangi hambanya!

.

Dibawah langit kosan P’Ipung, 14 Juni 2011

Sembunyi Sampai Mati!

"Sembunyi Sampai Mati!"
: Ahmad Ragen

Kau memaksaku menari…

Mari, aku tunjukkan tari kekalahan seorang budak yang nalurinya mati

karena cita-citanya terampas saat Tuhan mengujinya!

.

Lalu kau memaksaku menyanyi…

Maka aku tunjukkan nyanyian seorang pejuang yang tersesat

karena kakinya terseok terkantuk parit saat berlari!

.

Kemudian kau memintaku membacakan syair...

Maka aku bacakan syair seorang pujangga yang hatinya remuk

karena cintanya mati terbentur karakter yang terlampau agung!

.

Karena kini aku adalah ketidakberartian..!

Saat aku baru saja membangun mimpi tentang kebahagiaan, gelap menyergapku lebih cepat dan menenggelamkan bayangan akan kemenangan dan keteduhan milikku.

Kelakpun kau akan mendapati rupaku, hanya mungkin kau dapati saat segalanya menjadi lebih baik untuk kembali meniti langkah dari pijakan awal… Dan lebih siap untuk kembali berlari pada helaan nafas yang pertama.

.

Namun Hei.!! Gerangan apa yang masih kau tuntut dariku? Setelah pengorbananku kau hempaskan pada ketidakberdayaan logikaku untuk berpikir dan hati untuk merasa! Karena nyaliku kini menciut! Kerdil..!! Dan membusuk teronggok waktu! Menjadi sampah masa lalu dan bayangan semu pada masa depan! Karena heii…!! Tak ada air mata untuk malam yang menjadikanku rapuh menatap pagi yang seharusnya indah!

.

Hanya sebuah cerita tentang kekalahan memilukan yang aku miliki!

Dan kau tak akan pernah percaya bahwa aku adalah pejuang yang baru saja pulang dari perang panjang yang memaksaku menanggalkan jubah kemenangan!

.

Saat segalanya terlalu memuakkan!

Aku hanya ingin bersembunyi sampai Tuhan menganggapku mati!!

Bangsatisme (II)

(Aku tidak pernah merasa sangat terjatuh dan terpuruk seperti ini.!!)
.
Usai kehilangan laptop, aku tidak menceritakan pada banyak orang tentang kejadiannya, hanya teman kosan dan dua orang orang teman lain.. Sejurnya aku tidak merasa sangat frustrasi usai kehilangan, ya karena memang laptop itu sudah hilang dan tidak mungkin ditemukan kembali, juga karena data yang hilang masih ada backup-nya di flashdisk (data lama), dan tentu karena tahun lalu aku pernah merasakan kehilangan laptop juga.
.
Tapi kemudian, tiba-tiba sesuatu terjadi dengan sangat frontal dan mengubah segalanya! Flashdiskku hilang..!! Astagfirullahaladzim… Pelajaran apa yang sedang Engkau tunjukkan padaku Tuhan... (?)

Bangsatisme (I)


(Mari kita kita berbicara tentang bagaimana kita menjadi bagian dari sebuah skenario kehidupan seorang Bangsat)
.
08:03 am
Ini bagian dari catatan harianku.
Semalam aku baru saja kehilangan laptop! Ya, kurang dari 5 jam yang lalu, kira-kira pukul 3 dini hari. Dan seperti biasa aku tidak ingin kehilangan momentum untuk menuliskannya. (Ini laptop kedua yang hilang).
.
Malam tadi aku menginap di kosan teman, ini karena aku bisa berdikusi banyak dengan kawan2 disini seperti yang biasa kita lakukan saat 3 tahun sebelumnya tinggal satu kos. Aku tidur jam 12, tentu setelah melanjutkan tulisan tentang gagasan besarku di laptop. Semula aku ingin begadang seperti malam-malam sebelumnya, namun karena mengantuk dan mungkin lelah karena sorenya baru tiba dari Serang mengendarai motor ke Ciputat.
Diberdayakan oleh Blogger.